Bagi para perokok yang masih susah berhenti, ini satu lagi bukti ruginya menghisap rokok tersebut. Tak hanya berisiko tinggi terkena kanker, para perokok juga cenderung kehilangan lebih banyak massa otot saat berusia matang dibandingkan mereka yang bukan perokok.
Para peneliti dari University of Nottingham menemukan bahwa kebiasaan menghisap rokok mempercepat terjadinya sarcopenia, yaitu berkurangnya massa otot yang biasanya terjadi saat usia menua.
Kondisi ini menyebabkan kemampuan fungsi tubuh menurun, termasuk berkurangnya kemampuan menjaga keseimbangan tubuh sehingga para perokok lebih berisiko jatuh lalu mengalami patah tulang.
Setelah melakukan rangkaian tes, para peneliti menyimpulkan rokok berpengaruh memperlambat kerja 'mesin-mesin' yang mensintesis protein. Kemungkinan besar hal itu membuat tubuh kesulitan mempertahankan massa otot. Mencegahnya, ya tentu saja disarankan untuk berhenti merokok sesegera mungkin mumpung usia masih muda.
Para peneliti dari University of Nottingham menemukan bahwa kebiasaan menghisap rokok mempercepat terjadinya sarcopenia, yaitu berkurangnya massa otot yang biasanya terjadi saat usia menua.
Kondisi ini menyebabkan kemampuan fungsi tubuh menurun, termasuk berkurangnya kemampuan menjaga keseimbangan tubuh sehingga para perokok lebih berisiko jatuh lalu mengalami patah tulang.
Setelah melakukan rangkaian tes, para peneliti menyimpulkan rokok berpengaruh memperlambat kerja 'mesin-mesin' yang mensintesis protein. Kemungkinan besar hal itu membuat tubuh kesulitan mempertahankan massa otot. Mencegahnya, ya tentu saja disarankan untuk berhenti merokok sesegera mungkin mumpung usia masih muda.