Dilema Hadiah Mewah

Mendapat hadiah mahal tidak selamanya menyenangkan, apalagi kalau di dalamnya tersimpan maksud tersembunyi. Kita harus pintar ikuti kata hati agar tak pusing nantinya.

Banyak orang menganggap cara memberi hadiah mahal adalah trik ampuh untuk merayu seseorang. Tapi kadang, menerima hadiah apalagi yang mahal harganya bisa menimbulkan dilema. Apalagi jika si pemberi benda mahal itu tidak masuk dalam selera kita. Untuk melakukan hal yang terbaik dalam kondisi ini, Anda perlu mempertimbangkan baik buruknya agar nanti tidak menimbulkan masalah.

Kado Berselimut Risiko

Apakah hadiah-hadiah itu bisa diterima? Mengapa tidak? Karena pilihan ada di di tangan kita. Bagaimanapun, hadiah adalah hadiah. Dan sesungguhnya, arti cinta adalah sesuatu yang sifatnya diberikan. Bukan diperoleh melalui barter ataupun semacam sogokan.

Sehingga hadiah yang diberikan atas dasar cinta idealnya mewakili cinta itu sendiri. Jika kita bisa begitu santai untuk menerimanya sebagai hadiah, tanpa mempertimbangkan pesan politis di baliknya, terimalah. Tapi kita juga perlu tahu risikonya.

Semakin berharga sebuah hadiah, maka risiko "utang budi" kita juga semakin besar, kemungkinan terkena gunjingan juga lebih tinggi. Dan jika itu membuat kita terpojokkan, jangan terima hadiahnya. Lakukan penolakan secara halus namun bisa dimengerti oleh "si Baik Hati" itu.

Saat Cinta Bersemi

Lantas, bagaimana kalau kita tiba-tiba jadi suka gara-gara terlalu sering mendapat hadiah darinya? Benarkah cinta kita benar-benar tulus? Atau kita hanya terjerat cinta karena banjirnya hadiah dari si doi? Untuk mengetahui apakah perasaan yang tumbuh itu murni cinta sejati atau bukan, coba bayangkan dengan sungguh-sungguh.

Apakah jika segala embel-embel hadiah barang mahal itu tak diberikannya lagi, apakah kita masih tetap mengaguminya? Bayangkan juga dia sampai pada kondisi termiskin, apakah dia tetap menarik di hati? Kemudian, berilah diri kita kesempatan untuk saling mengenal secara lebih jauh.

Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jika semakin kita mengenalnya, kekaguman yang ada semakin berkualitas dan cinta yang tumbuh semakin dalam, bukan tak mungkin itu adalah cinta yang sebenarnya.

0 komentar:

Posting Komentar